Ibu |
Masih terngiang selalu cerita-cerita yang terucap dari bibir indahmu saat aku hendak terlelap tidur. Setiap doa yang kau persembahkan, setiap kata yang kau ucapkan, setiap tetes keringat yang mengalir, setiap nafas yang kau ambil, Besar pengorbananmu tak akan mampu terbalaskan walaupun aku berikan seluruh bintang yang ada dilangit. Takkan mampu.. tak akan.
Kerut dikeningmu tanda bahwa engkau adalah orang yang pekerja keras, Putih rambutmu takkan menghilangkan kecantikanmu, Basah bajumu karena letihnya melawan dunia, Keriput tulang pipimu gambaran perjuanganmu membesarkanku, Bungkuk punggungmu karena bebanmu yang sangat berat. Semua itu kau lakukan tanpa mengharapkan balasan.
Ibu.. aku ingin terlelap dipangkuanmu, aku ingin kau membelai rambutku, aku ingin kau kecup keningku, aku ingin kau memelukku dengan energi cintamu, aku ingin kau melihat aku menikah nanti, aku ingin melihat engkau menggendong cucuku nanti, aku ingin melihat senyummu, senyum yang sangat indah..Indah sekali. walupun kutahu, dibalik senyummu tersimpan sejuta misteri yang kau sembunyikan dariku.
Aku ingin beranjak, ditempatmu beranjak. Aku ingin bahagia, ketika kau bahagia. Aku ingin berduka, ketika kau bersedih. Aku ingin tidur, ketika engkau terlelap
Aku ingin beranjak, ditempatmu beranjak. Aku ingin bahagia, ketika kau bahagia. Aku ingin berduka, ketika kau bersedih. Aku ingin tidur, ketika engkau terlelap
Ibu..Maafkan anakmu ini yang nakal, bandel, tidak mau mendengarkan nasihatmu, yang tidak bisa kau banggakan, tidak bisa kau andalkan dan masih jauh dari harapanmu. Tapi, aku akan berusaha semampuku untuk bisa membahagiakanmu kelak.
Aku tahu, setiap malam kau selalu panjatkan harapmu dengan doa, doa yang baik. Walaupun aku tidak bisa mewujudkan doamu, aku disini akan selalu mengamininya. Semoga yang disemogakan tersemogakan.
Aku tahu, setiap malam kau selalu panjatkan harapmu dengan doa, doa yang baik. Walaupun aku tidak bisa mewujudkan doamu, aku disini akan selalu mengamininya. Semoga yang disemogakan tersemogakan.
Ya Alloh... Ampunilah dosa ibu hamba, sayangilah mereka seperti mereka menyayangiku saat aku kecil sampai sekarang ini. Amin.
Ibu, aku buatkan sebuah puisi untukmu.
Ibu..
Beranjak dalam pekat
Berpacu dalam waktu
Bernaung dalam sendu
Untuk aku
Anakmu
Ibu..
Serdadu menghujammu
Belati menikammu
Kau tetap maju
Karena aku
Tak mampu bagiku
Goreskan tinta
Tuliskan air matamu
Ibu..
I LOVE YOU IBU
Aku sayang bangt sama ibu. Aku akan selalu mengingat masa-masa indah yang pernah kita lalui sewaktu aku kecil dulu. Sekali lagi, maafkan aku ibu kalau dulu aku sering marah-marah sama ibu, sering mencaci maki. Tapi sebenaernya aku sayang banget kok sama ibu.
Sebagai tanda kasih sayang aku sama ibu, Aku ingin mempersembahkan hadiah untuk ibu, hadiah parsel yang sangat cantik dari elevenia. Semoga ibu menyukainya.
Christine yuuka Elevenia |
Oh iya, saya menulis ini juga sebagai partisipasi saya mengikuti lomba blog cerita heppi Elevenia, walaupun tulisan saya lebih terkesan bukan cerita heppi, tapi ana harus tahu bahwa yang namanya heppi tidak melulu harus yang ceria-ceria dan ketawa-ketawa. Terharu juga bisa menjadi heppi. Bukan begitu?
Kalian juga jangan lupa untuk tetap menjaga ibu kalian, baik perasaannya maupun jasmaninya. Untuk yang ibunya sudah meninggal juga jangan bersedih, doa'kan ibu kalian supaya ibu kalian senang di alam sana.
Untuk elevenia, semoga kedepannya lebih maju, dan jangan lupa juga harga produknya makin murah-murah.
Elevenia, makin menggila! Makin jaya!
Sekian, selamat ber-heppi-heppi dan jangan lupa bahagia.
Semoga bermanfaat.